posting tak berujung

Genap 5 bulan sudah saya tidak memposting satu tulisan sama sekali, yak memang saya blogger yang tidak konsisten, mohon dimaafkan..heuheu..
Alasannya selalu sama, nggak sempat, yang seharusnya diganti menjadi males. Tapi memang belakangan ini saya seperti kehabisan tenaga, ibarat handphone, maka baterainya sudah soak, yang setiap hari harus dicharge, dan setiap dipakai langsung ngedrop. *ini apa sih kok perumpamaan gadget begini?* 😛

Sempet kaget juga, lama nggak posting banyak yang menanyakan, kok nggak pernah ada tulisan lagi nih dari mpo? *jieh, ngerasa banget punya fans, alhamdulilah* ditimpuk masssa..Jadi, untuk menjawab kerinduan pembaca blog ini..*BLAH* saya sedikt menongolkan diri, tapi mohon maaf kali ini temanya nggak berat-berat ya, otak sudah terlalu penuh.

Jadi, lebih baik saya cuap-cuap sedikit saja tentang kehidupan saya dua bulan belakangan. Akhirnya setelah 20 bulan, terpisah dengan Harvy dan Ayahnya, keluarga kami bisa berkumpul lagi. Alhamdulilah. Tolong ya jangan seperti wartawan yang nanya bagaimana perasaan anda? *please, have another more objective question*. Sebelum keluarga datang, saya sendiri sudah membayangkan, kehidupan saya yang tadinya seorang diri lebih mudah pasti akan lebih sulit. Tapi, dalam bayangan itu, selalu as always, was not as hard as I’d been through.Tapi, selalu juga as always, ada sisi baik yang pasti kita alami dari setiap kejadian.

Tak perlu lah ya, saya sebutkan kesibukan saya, emangnya saya siapa? Presiden aja nggak pamer jadwal..:D, Cuma untuk menulis di blog, butuh waktu, ide, dan kemauan. Ketiganya masih saya punya, tapi mereka selalu berdatangan tidak simultan. Misalkan, si waktu ada, tapi ide dan kemauan..blass absen. Kapan lagi ide lagi numplek, tapi sayanya lagi naik sepeda atau lagi eksperimen di lab, kali lain sudah ada ide dan waktu, tapi keinginan malah menuntut saya bikin manuscript atau presentasi ketimbang blog.. Jadi, mohon maaf ya blog ku sayang…..

Yang saya pelajari saat ini adalah, kehidupan saya menjadi jauh lebih komplek, lebih rumit, namun lebih berisi. Memang sih kegunaan waktu itu tergantung dari orang nya, tapi percaya deh, kadang kalau keadaan sudah menuntut kita untuk siaga..*banjir dong siaga* mau tidak mau suka tidak suka tubuh kita akan terbiasa dengan itu.

Teman saya pernah bilang di twitter, bersyukurlah para wanita karir di Indonesia yang masih punya pembantu rumah tangga, it’s a blessed..Saat ini saya cuma punya dua kata…absolutely agree ….Setidaknya anda tidak sendiri. Bagi kami-kami yang merantau ini, hidup di negeri orang yang notabene bahasanya ribet, tulisan nggak ngerti, musimnya beda, dan harus berkelut dengan keluarga..its like..mm a roller coaster..:D.. Saya sering liat teman-teman Indonesia di Tsukuba ini yang punya anak 2-3, duh kebayang itu repotnya bagaimana..Tapi, yah apa mau dikata, inilah kehidupan yang kami pilih, dan kami harus bertanggung jawab terhadap pilihan itu. Sedangkan, waktu saya masih di kampung halaman, masih ada bantuan dari si mbak yang urus cucian dan rumah, bantuan dari nenek yang jaga Harvy, dan bantuan restaurant yang siap siaga masakin any kind of food which we were allow to eat. But here?

Sedikit gambaran, Harvy saya titipkan di daycare, atau tempat penitipan, yang notabene sudah terbiasa menerima anak yang kedua orang tua bekerja, atau ibunya punya bayi lebih dari satu. Biasanya tempat penitipan ini menyediakan makanan, tapi berhubung setiap hari makanannya mengandung babi, otomatis saya bawakan anak saya bento. Kalau bento doang sih nggak masalah, tapi kali lain sang guru menuliskan di buku komunikasi kalau sesekali mbok ya  bento nya di bentuk kayak anpan-man *itu loh tokoh kartun di sini ngetop banget*. Jujur aja sih, hal itu pernah terpikir, tapi rasanya daya upaya saya begitu tiba di rumah sudah habis. Namun, saking cintanya sama anak, akhirnya saya ikutin tuh saran gurunya Harvy, jadilah saya bikin bento bentuk Kamen Rider *Ksatria Baja Hitam edisi Indonesia*…. Hasilnya? jangan ditanya hancur berantakan…wkwkw, namun sang guru justru menyemangati dengan mengatakan bentonya bagus, keren, dan ada rasa haru begitu sang guru mengajarkan Harvy untuk bilang “Mama..Arigatou..Obento wa kakkoi”..heuheuheu…Kali lain saya buat hiasan Onigiri yang niatnya ada cumi-cumi dari sosis, eh malah jadinya bunga…grompyang

Kali lain lagi, saya sampai lupa ada student seminar di kantor yang artinya saya harus presentasi hasil kerja, dan akan direview oleh professor2 di kantor. Akhirnya terpaksa tengah malam bangun, bikin power point, lalu setelah itu teuteup..bikin bento untuk bersama…

Nah, bedanya sama di Indonesia, kalau sudah capek kerja, pulang ke rumah, males masak, tinggal pergilah ke restoran padang, pecel ayam, bakso atau apalah. Tapi di sini, ke restoran terbatas yang bisa di makan, jadi kadang bosen, and not to mention, setiap hari makan resto bisa jebol itu kantong. Jadi seletih apapun saya, mau tidak mau cooking is an obligation. Nah, kalau sudah capek begitu, mana sempet urusin cucian? *hello? laporan aja nggak keurus, masak mau nyetrika* Tapi kan nggak mungkin, masa Harvy nggak dibawain baju ganti ke sekolah? Akhirnya kapan itu bangun tengah malam, hanya untuk menyetika sampe subuh, selanjutnya tidur lagi dan hampir kesiangan bablas. Belum lagi, kalau di kantor ketemu si Professor, dia tak jenuh-jenuhnya menanyakan, mana nih manuscript lanjutan kamu? *oh my….sorry deh prof, adanya menu mingguan di komputer saya, mau??*

Not to mention, apato saya berjarak 3.5 km dari kantor, jadi setiap hari at least 7 km saya menggowes sepeda, suami bahkan lebih parah lagi bisa 11 km. Dan kami harus berjuang melawan dingin yang kadang bikin sakit kepala. However, those things never turn us down. We were grateful, so gratefull..Cause we knew beyond these hard moment, there is always warmth when we have a dinner together every night, and we had a whisperer saying..I love you Bunda, I love you Ayah by our little prince…

Jadi, mohon maaf kalo postingan saya kali ini nggak beraturan, ibarat limit ini pasti udah tak hingga aja nggak ketauan ujungnya…heuheu…All I am saying is I am alive, a lil bit busy, but so much blessed and happy….

 

Dear Lord, Thank you..

 

5 thoughts on “posting tak berujung

  1. I do understand your situation. Ganbatte Ati chan…u r really a great mom, or at least, your step is in that way!! hugs tightly, ani.

Leave a reply to cepi Cancel reply